Sunday, September 16, 2018

Sejarah Kemunculan Orang Kaya Singapura Seperti di Film Crazy Rich Asians

Liputan6.com, Singapura - Masyarakat Singapura memiliki jauh lebih banyak penduduk kaya daripada yang digambarkan di buku Crazy Rich Asians karya Kevin Kwan, di mana kini film adaptasinya meraih sukses besar di seluruh dunia,

Menurut WealthInsight, sebuah perusahaan data yang mengumpulkan informasi tentang orang-orang kaya di dunia, satu dari 34 orang di Singapura adalah miliarder. Hal itu menjadikannya negara keenam dengan jumlah orang kaya terpadat di dunia, dn yang teratas di Asia.

Sebuah pulau kecil yang terletak di selatan semenanjung Malaya, status Singapura menjadi negara berpenduduk kaya raya seperti saat ini, bukanlah suatu kebetulan yang mendadak.

Pada awal Abad ke-19, persaingan perdagangan di Asia sangat sengit, dan Inggris berusaha melindungi kepentingan mereka di Timur Jauh dari campur tangan Belanda, penguasa komoditi utama rempah kala itu, demikian sebagaimana dikutip dari Time.com pada Minggu (16/9/2018).

Bagi Inggris, Singapura tampak seperti tempat yang sempurna untuk mendirikan basis dagang. Pada tahun 1819, pedagang Britania mendarat di dekat muara sungai Singapura dan merundingkan perjanjian dengan penguasa lokal untuk membuat kota pelabuhan utama baru.

"Sudah jelas bagi pejabat kolonial bahwa Singapura harus menjadi titik perdagangan trans-Pasifik, karena lokasi geografisnya," kata Yi Li, seorang pengajar di Sekolah Studi Oriental dan Afrika di London.

"Singapura benar-benar dilihat sebagai tempat untuk mendirikan markas dan operasi, dan menarik banyak pedagang kaya dari berbagai penjuru dunia."

Para pedagang Inggris yang berbondong-bondong ke Singapura menghasilkan uang dengan bertindak sebagai agen untuk pemasok Barat, yang mencari barang komersial mereka ke pedagang Asia.

(Foto: Crazy Rich Asians / Warner Bros)

Bersama dengan wilayah di Malaysia, Singapura berada di bawah kendali langsung kerajaan Britania Raya sejak tahun 1867, setelah beberapa dekade di mana para pemimpin lokal ditekan untuk menyerahkan wilayah mereka kepada British East India Company.

Selama periode itu, Singapura --bersama dengan Pulau Penang di Malaysia-- menjadi pusat bagi para imigran yang mencari kekayaan dari sumber daya melimpah di Asia Tenggara, khususnya di industri pertambangan timah dan karet.

Para imigran ini sebagian besar datang dari China selatan, beberapa membawa koneksi perdagangan global terkait keterlibatan mereka dengan perdagangan teh Eropa, yang telah dimulai satu abad sebelumnya.

Bisnis menjadi lebih mudah di Singapura, karena upaya Inggris untuk merangsang perdagangan, modal, dan industri di negara kota itu adalah faktor penarik bagi para pekerja Tionghoa yang ambisius, dan pedagang yang ingin melepaskan diri dari iklim politik dan sosial yang bergolak di China Daratan.

Sejumlah kecil elit China berhasil mengembangkan bisnis secara spektakuler di rumah baru mereka di Singapura, meskipun banyak yang tidak seberuntung mereka dan harus mengambil pekerjaan apapun untuk menyambung hidup.

"Gelombang (imigrasi) yang sangat besar terjadi antara tahun 1840 dan 1940, ketika sekitar 20 juta imigran meninggalkan China, sebagian besar ke kawasan Asia Tenggara," kata Seng Guo-Quan, Asisten Profesor Sejarah di National University of Singapore.

Simak video pilihan berikut: 

Film "Crazy Rich Asians" sudah resmi tayang di bioskop, menceritakan tentang kisah cinta berbeda kasta, berikut 5 fakta menarik dibaliknya (12/9)

Let's block ads! (Why?)

https://ift.tt/2MAyKV2
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment