Liputan6.com, Hong Kong - Semakin banyak miliarder yang memberikan kontribusi terhadap dunia filantropis. Setelah nama Bill Gates, Warren Buffett, dan Jack Ma, kali ini aksi mulia dari miliarder asal Tiongkok Charles Chen Yidan mendapat sorotan. Dilansir dari Bloomberg, salah satu pendiri Tencent yang meninggalkan jabatannya sebagai Chief Administrative Officer pada 2013 untuk fokus pada filantropi. Fokus utamanya adalah dunia pendidikan. Pendidikan menjadi fokus Yidan karena ia memandang kesuksesannya berasal dari pendidikan. "Ayah saya dari daerah perkampungan. Dia adalah orang pertama dari keluarga yang kuliah. Nenek saya yang bersikeras. Pendidikan mentransformasikan kehidupan ayah saya, dan kemudian kehidupan saya," ucap Yidan. Sebuah anugerah tahunan bernama Yidan Prize pun diprakarsainya pada 2016. Penerima anugerah itu adalah seorang peneliti dan guru yang mentransformasi edukasi dalam cara yang berkelanjutan. Tahun ini, Yidan Prize diberikan pada Larry Hedges, profesor dari Universitas Northwestern dan Anant Agarwal, pendiri platform edukasi edX. Yidan Prize menyebut diri mereka sebagai hadiah pendidikan terbesar di dunia. Tahun ini, anugerah itu diumumkan di Hong Kong. Pemenang Yidan Prize mendapat hadiah berupa medali emas dan uang 30 juta dolar Hong Kong atau Rp 56,5 miliar ( HKD 1 = Rp 1.886). Uang hadiah itu dibagi menjadi dua bagian, yakni HKD 15 juta (Rp 28,2 miliar) hadiah uang dan sisa HKD 15 juta lagi untuk pendanaan proyek. Miliarder ini percaya bahwa aksi filantropis seperti ini akan diikuti para orang Tiongkok lainnya. ""Ya, saya pikir kita akan melihat aksi yang lebih banyak. Budaya tradisional Tiongkok adalah sangat suportif pada filantropis," ujarnya. Let's block ads! (Why?) https://ift.tt/2xePX1w |
0 Comments:
Post a Comment