Sunday, September 16, 2018

Mengenang Maestro Tari Lengger Mbok Dariah di Bukit Kendalisada

Liputan6.com, Banyumas - Malam itu, bukit Kendalisada di Desa Kaliori tampak gemerlap dengan kerlap kerlip lampu. Sepanjang jalan masuk tampak kemeriahan umbul-umbul dan lampion menghiasi.

Di bukit ini, sebuah panggung alam didirikan. Pada bagian latarnya terbuat dari anyaman janur dengan bentuk sampur atau selendang tari tradisional. Sedangkan bagian pijakannya berupa tanah.

Ratusan warga dari berbagai daerah di Kecamatan Kalibagor, Banyumas, mulai memadati area bukit. Ini menjadi lokasi penyelenggaraan Kendalisada Art Festival 2018 yang dilaksanakan di desa yang kesohor dengan Gua Maria Kaliori tersebut.

Tahun lalu, maestro lengger Banyumas, Dariah, pernah pentas di festival ini. Namun, Februari lalu ia telah berpulang pada usianya yang menginjak 97 tahun.

Dariah atau dikenal dengan nama Sadam telah memilih dunia lengger sebagai jalan hidupnya sampai akhir hayat. Tak salah jika selama dua hari, sejak Jumat sampai Sabtu 14-15 September 2018, puluhan lengger dari berbagai tempat berkumpul di bukit ini demi menghormati jejak riwayat sang maestro.

Sejurus kemudian calung ditabuh, seiring sayup-sayup suara sinden melantunkan langgam Jawa. Para penari dari grup Seblaka Sesukane yang dipimpin Otniel Tasman masuk dari sisi panggung. Mereka membawakan lengger kontemporer dengan goyangan yang lebih modern.

Usai penampilan Seblaka, dua penari dari Sadamas Kaliori juga turut menghibur malam itu. Cuaca cerah juga membuat acara semakin disesaki pengunjung yang tak hanya datang dari Banyumas.

"Saya datang dari Karawang. Karena kata saudara ada festival, saya jadi penasaran. Acaranya bagus, karena sudah jarang ada tarian tradisi seperti lengger ini ditampilkan dalam sebuah festival," kata Ari (38) kepada Liputan6.com, Sabtu, 15 September 2018.

Malam itu, spirit Dariah benar-benar semakin terasa dengan penampilan Agus Widodo dari Sanggar Mranggi Laras. Penari dengan nama panggung Agnes itu membawakan dua bagian tarian yang mengolaborasikan tarian dan olah vokal itu.

Penonton pun seakan tersihir dengan gerakan-gerakan pinggul maupun irama musiknya yang penuh energi. Bahkan, tampak beberapa di antara mereka berasal dari mancanegara. Dalam satu babak, Agnes memboyong turis untuk ikut berjoget di atas panggung. Penonton pun bertepuk tangan.

Selain Agnes, penari lengger untuk memperingati Dariah ini ada yang datang dari siswi SMKN 3 Banyumas. Sebelum acara ditutup, lengger Lanang Lanangsari menjadi penampil terakhir dalam festival tersebut.

Let's block ads! (Why?)

https://ift.tt/2xjnc2M
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT
Share:

0 Comments:

Post a Comment