Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara Joko Anwar telah merampungkan film A Mother's Love yang merupakan satu dari enam antologi horor bertajuk Folklore yang tayang di HBO pada Oktober mendatang. Lewat film ini Joko mengakui mampu mengeksplorasi hal-hal yang tidak biasa ia lakukan pada karya layar lebar. Sineas yang biasa disapa Jokan ini menilai kesempatan eksplorasi itu terbuka lebar karena tak ada risiko 'kehilangan' penonton. Menurutnya, ini juga dialami oleh sineas lainnya. "Eksplorasi saya dalam film ini karakter yang diperankan aktor," kata Joko saat jumpa media di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (14/9). A Mother's Love bercerita tentang seorang ibu bernama Murni (Marissa Anita) dan anak bernama Jody (Muzakki Ramdhan) yang hidup miskin. Mereka sering berpindah-pindah rumah karena tak mampu membayar kontrakan dan mengalami kejadian aneh.Joko membuat Murni dan Jody memiliki hubungan pertemanan yang sangat dekat. Bukan hubungan keluarga antara orang tua dan anak pada film kebanyakan. Sebelum syuting, Joko berdiskusi dengan Marissa dan Jody untuk menjelaskan hubungan tersebut. Ia sempat meminta Marissa jalan bersama Jody dan membahas hal-hal yang akan dibicarakan oleh ibu pada anaknya ketika jalan-jalan. "Mereka jalan saya ambil gambar pakai kamera handphone, kemudian kasih lihat ke mereka," kata Joko. Dalam kesempatan yang sama, Marissa menjelaskan diskusi dengan Joko sangat membantu untuk membangun karakter Murni. Pun begitu dengan Zaki yang tidak merasakan kesulitan berakting walau masih berusia 9 tahun."Selain itu, saat kamera enggak roll saya tetap panggil Zaki dengan sebutan Jody agar dapat chemistry. Zaki juga memanggil saya ibu," kata Marissa. Marissa juga mengaku tidak kesulitan memerankan Murni sebagai orang miskin. Selain pernah berperan sebagai orang miskin dalam film Istirahatlah Kata-Kata (2017), Marissa memiliki kakek dan nenek yang dapat dikatakan sebagai keluarga tidak berada. Wanita 35 tahun ini mengingat rumah kakek neneknya yang sangat kecil di Surabaya. Ia selalu menginap di rumah kakek neneknya saat pulang kampung saat masih kecil. [Gambas:Youtube] Nenek Marissa disebut menjual es batu untuk mendapatkan uang, semantara kekeknya menjual barang antik. Namun kakek Marissa merupakan orang yang selalu merasa cukup ketika sudah memiliki uang, oleh karena ia tidak berjualan secara konsisten. "Kalau sudah ada uang kakek saya enggak jualan, kalau uang sudah menipis baru jualan lagi. Itu menjadi kekesalan nenek saya, kalau lagi kesal nenek saya hanya kasih makan nasi sambel doang." kata Marissa. (adp/end) Let's block ads! (Why?) via CNN Indonesia https://ift.tt/2NQaALa |
0 Comments:
Post a Comment