Wednesday, September 12, 2018

Ada Empat Titik Api, Jalur Pendakian Argopuro Masih Ditutup

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak empat titik panas (hotspot) yang mengindikasikan awal kebakaran hutan dan lahan terpantau di Gunung Argopuro (3.088 mdpl), Jawa Timur.

"Berdasarkan data satelit terpantau sekitar tiga hingga empat titik api di Gunung Argopuro," kata Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah 3 Jember Setyo Utomo, Jember, Kamis (13/9) seperti dikutip dari Antara.


Setyo mengatakan ada empat personel yang berangkat melakukan pengecekan titik api di Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang Argopuro.

"Untuk mengecek lokasi itu diperkirakan membutuhkan waktu selama dua hari untuk menjangkau lokasi yang terdeteksi titik api tersebut, sehingga kami belum bisa memberikan informasi terkait dengan titik api yang terpantau satelit tersebut," tuturnya.

Selain itu, sambungnya, Balai Besar KSDA Jawa Timur juga sudah menutup jalur pendakian Pegunungan Argopuro yang masuk kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang yang terletak di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, dan Jember sejak 10 Agustus 2018. Penutupan itu dilakukan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Penutupan tersebut dilakukan karena kawasan tersebut sangat berpotensi terjadinya kebakaran akibat menumpuknya bahan bakar potensial berupa seresah atau tanaman bawah yang mengering pada musim kemarau.

"Saat ini tidak ada pendaki di Gunung Argopuro karena jalur pendakian Gunung Argopuro sudah ditutup sejak 10 Agustus 2018," ujarnya.

Jalur pendakian Gunung Argopuro yang masuk kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang merupakan salah satu jalur pendakian terpanjang di Indonesia dan terpanjang di Pulau Jawa.

Gunung Argopuro dapat diakses dari dua pintu masuk yakni dari Bermi di Kabupaten Probolinggo dan dari Baderan di Kabupaten Situbondo. Untuk menyelesaikan pendakian Argopuro dari Baderan - Puncak Argopuro - Bermi atau sebaliknya membutuhkan waktu selama empat hingga lima hari.


Pemantauan Satelit Titik Api di Indonesia

Sementara itu, Setyo mengatakan berdasarkan data satelit di seluruh Indonesia saat ini terpantau ada ratusan titik api.

"Berdasarkan data satelit sebanyak 299 titik api itu merupakan data titik api seluruh Indonesia," kata Setyo.

Di tempat terpisah, Staf Analisa Stasiun Klimatologi Tambang Provinsi Riau, Ardhitama, mengatakan jumlah titk panas di Pulau Sumatra yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan, mencapai 154 titik.

Staf Analisa Stasiun Klimatologi Tambang Provinsi Riau, Ardhitama, kepada Antara di Pekanbaru, Kamis, mengatakan jumlah tersebut meningkat dibandingkan sehari sebelumnya yang berjumlah 150 titik.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) data titik panas (hotspot) tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra & Aqua yang terakhir diperbarui pukul 06.00 WIB.

Provinsi Sumatera Selatan masih menjadi penyumbang titik panas terbanyak dalam dua hari terakhir yakni sebanyak 77 titik. Kemudian Lampung ada 33 titik, Bangka Belitung 14 titik, Bengkulu 13 titik, Riau 9 titik, Sumatera Barat 4 titik, Jambi 3 titik dan satu titik di Kepulauan Riau.

Sebaran hotspot di Riau antara lain di Kabupaten Indragiri Hulu ada empat titik, Rokan Hilir dua titik, Bengkalis, Pelalawan dan Kepulauan Meranti masing-masing satu titik.

Dari seluruh hotspot di Riau ada dua yang memiliki tingkat keakuratan (level confidence) di atas 70 persen, sehingga bisa dipastikan merupakan titik api kebakaran hutan dan lahan. Lokasinya di Indragiri Hulu dan Pelalawan masing-masing ada satu titik api.

(Antara)

Let's block ads! (Why?)



via CNN Indonesia https://ift.tt/2xeFvHx
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an em


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment