Jakarta, CNN Indonesia -- Dua putra mantan presiden Mesir Hosni Mubarak, Gamal dan Alaa Mubarak, ditangkap karena dugaan manipulasi saham, Sabtu (15/9). Bersama tiga orang lainnya, keduanya dituduh tak mengabarkan pasar saham soal perjanjian untuk memperoleh saham mayoritas di beberapa bank melalui perusahaan cangkang. Kepada AFP, sebuah sumber pengadilan mengatakan penangkapan keduanya dilakukan atas perintah seorang hakim. Para terdakwa kemudian menghadiri sidang di pengadilan Kairo. Mereka akan dipindahkan ke tahanan. Sidang berikutnya disebut akan digelar pada 20 Oktober. Diketahui, Mubarak merupakan penguasa tiga dekade Mesir. Ia digulingkan dari jabatannya pada periode Musim Semi Arab 2011. Di bawah kekuasaan ayahnya, Gamal Mubarak memimpin komite partai penguasa. Ia juga sudah lama digadang-gadang sebagai suksesor ayahnya. Kakak laki-lakinya, Alaa, tak masuk dunia politik. Namun, ia dituduh mengumpulkan kekayaan melalui jejaring ayahnya. Usai penggulingan Hosni, Gamal dan Alaa kemudian ditangkap pada 2011 karena sejumlah tuduhan kejahatan. Namun, mereka sudah bebas dalam tiga tahun terakhir. Pada Mei 2015, Hosni, Alaa, dan Gamal Mubarak dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena mengalihkan lebih dari 10 juta euro (US$ 11,5 juta) uang publik untuk mempertahankan posisi kepresidenan. Pada Maret 2017, Hosni Mubarak bebas dari tuduhan pembunuhan demonstran. Namun, ia masih diselidiki dalam dugaan korupsi. (arh) Let's block ads! (Why?) via CNN Indonesia https://ift.tt/2xjZNhL |
0 Comments:
Post a Comment