Liputan6.com, Jakarta - Penanganan korban luka akibat bus B 7056 SGA yang terjun ke jurang di Sukabumi, Jawa Barat, masih berlangsung hingga Minggu 9 September 2018 dini hari. Para korban yang mengalami luka-luka akan dirujuk ke rumah sakit di Bogor. Humas RSUD Palabuhanratu, Billy Agustian, mengatakan para korban luka rata-rata mengalami patah tulang atau frektur. Sayangnya, RSUD Palabuhanratu belum bisa menangani korban lebih intensif. "Di RS Palabuhanratu belum ada dokter orthopedi," kata Billy kepada Liputan6.com, Sabtu, 8 September 2018. Kondisi luka patah tulang setiap korban pun berbeda-beda. Ada yang patah tulang di bagian kaki, lengan, dan bagian tubuh lainnya. Pihak RSUD kemudian berkoordinasi dengan anggota keluarga korban serta manajemen PT Catur Putra Group, perusahaan tempat para korban bekerja. Hasilnya, disepakati para korban bakal dirujuk ke rumah sakit di Bogor. "Sementara ini, lima orang korban akan dibawa ke RS PMI Bogor. Lainnya masih menunggu hasil koordinasi dengan rumah sakit lain di Bogor," kata Billy. Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, menambahkan, dua korban luka akan dibawa ke RS Siloam Bogor. Sementara, hingga berita ini disusun, tujuh korban luka lainnya masih dirawat di RS Palabuhanratu. "Tinggal koordinasi antara Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dengan dinas di Kota dan Kabupaten Bogor agar bisa merujuk pasien-pasien luka parah ke rumah sakit yang lebih memadai penanganannya," pungkas Nasriadi. Selain di RS Palabuhanratu, penanganan korban luka juga dilakukan di RS Sekarwangi, Kecamatam Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Ada tiga korban luka di RS Sekarwangi, yang juga akan dirujuk ke Bogor. Let's block ads! (Why?) https://ift.tt/2McOvl4 |
0 Comments:
Post a Comment