IRSA tahun ini dilakukan berbagai pengembangan guna meningkatkan kualitas pelaksanaan program, antara lain perubahan metode survei kepuasan pengguna jalan. Survei dilakukan lebih memperdalam aspek kuantitatif dengan tujuan data yang dihasilkan semakin valid dan komprehensif. Dengan metode ini, responden yang diwawancarai lebih banyak dan wilayahya lebih luas agar mewakili kepuasan masyarakat. Pengembangan juga dilakukan dengan menambahkan atribut observasi seperti penerapan Smart City, pedestrian light crossing, yellow box junction, hingga pengecekan materi keselamatan jalan pada kurikulum sekolah. Proses sharing session dan penjurian tahun ini juga merupakan pengembangan dari IRSA 2018. Tahapan ini nantinya akan dilakukan pada September mendatang dan berlangsung di Kota Surabaya. Pada tahap penjurian, finalis IRSA akan memaparkan berbagai program tata kelola keselamatan jalan di daerahnya di hadapan para juri yang terdiri dari perwakilan lima pilar keselamatan jalan dan para pakar road safety lainnya. Adapun penilaiannya mengacu pada lima pilar keselamatan jalan yang telah dicanangkan WHO dan diadopsi oleh banyak negara di dunia yakni manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan dan penanganan pra dan pasca kecelakaan. Adapun pemenang tahun ini akan diumumkan pada penganugerahan penghargaan IRSA 2018 yang akan diselenggarakan pada November 2018. Berikut 23 finalis IRSA 2018: Let's block ads! (Why?) https://ift.tt/2oYm4Oi |
0 Comments:
Post a Comment