Jakarta, CNN Indonesia -- Anak Ela Nurhayati (42), korban pembunuhan di Lembang, Bandung Barat, disebut sebagai saksi kunci kematian sang ibu. Kepolisian pun menyediakan ahli psikologi sebagai pendamping. "Anak korban ini saksi kunci karena saat peristiwa itu [yang bersangkutan] patut diduga berada di dalam rumah," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, di Mapolda Jabar, Bandung, Rabu (12/9). "Untuk si anak, kita masih minta pendampingan dari psikolog mengingat kondisi anak korban itu adalah anak berkebutuhan khusus [ABK)]," imbuhnya. Trunoyudo mengatakan, pihaknya sudah mempunyai tim psikolog dan penyidik khusus untuk anak. Tapi, pendapat tim ahli tetap dibutuhkan untuk membantu mencari keterangan."Saat ini kita sedang cari tim ahlinya," kata dia. Langkah berikutnya yang dilakukan Polda Jabat adalah melakukan visum dengan mengaitkan alat bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. Selain itu, pihaknya mencari keterangan saksi sekaligus memeriksa sidik jari yang ditemukan di alat bukti. "Pisau dapur nanti sesuai hasil visum, benar tidak alat itu yang digunakan meski ada darah, tapi dicek lagi supaya pembuktian ilmiah. Alat bukti dikaitkan dengan alat bukti lain. Misalnya, pisau itu memang didapatkan di dapur, bukan dari luar," ungkapnya.Seperti diketahui, awal mula jasad Ela ditemukan tetangganya, Deni Irawan. Nama terakhir ini, kata Trunoyudo, melihat anak korban menangis sambil membawa HP dan pakaian yang berlumuran darah. Berdasarkan keterangan saksi, anak Ela merupakan ABK. "Setelah membuka pagar rumah melihat ke dalam rumah korban dan menemukan korban sudah kondisi tertelungkup dengan penuh darah," kata Trunoyudo. Letak rumah korban sendiri berada di tengah pemukiman padat. Sementara itu, rumah Deni berada di seberangnya.Deni kemudian melaporkan temuan tersebut ke Polsek Lembang. Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menemukan sebilah pisau dapur, sementara jenazah Ela dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung guna proses otopsi. (hyg/arh) Let's block ads! (Why?) via CNN Indonesia https://ift.tt/2x88dJM |
0 Comments:
Post a Comment