Monday, September 10, 2018

Profesi Dokter Rentan Risiko Bunuh Diri

Jakarta, CNN Indonesia -- Dokter adalah profesi dambaan hampir setiap orang. Namun, pekerjaan seorang dokter yang bertanggung jawab terhadap hajat hidup orang banyak tentu bukan hal mudah. Tak heran jika stres pun kerap menghampiri profesi ini.

Tingkat stres yang tinggi itu membuat profesi dokter rentan terhadap aksi percobaan bunuh diri. Sebuah penelitian dari Amerika Serikat menemukan tingginya angka bunuh diri pada dokter. Dari 100 ribu dokter, sekitar 28 hingga 40 di antaranya melakukan percobaan bunuh diri.

Penelitian menunjukkan, angka tersebut semakin meningkat seiring berjalannya waktu dan bertambahnya populasi dokter di dunia.

Faktor yang memengaruhi tingginya angka bunuh diri pada profesi dokter ini dimulai dari depresi hingga penyakit mental serius yang tak dapat diobati.


"Ini sangat mengejutkan bahwa angka bunuh diri pada dokter lebih tinggi daripada di dunia militer yang dianggap sebagai pekerjaan paling menegangkan," ujar salah satu peneliti, Deepika Tanwar, dari Harlem Hospital Center di New York, AS, melansir WebMD.

Penemuan yang dipresentasikan dalam American Psychiatric Association (APA) 2018 mencatat kasus kematian akibat bunuh diri pada profesi dokter paling banyak menyerang kaum hawa. Angka kematian dari dokter wanita mencapai empat kali lipat dari dokter pria.

Pakar kesehatan jiwa dari Columbia University, Profesor Beth Brodsky khawatir terhadap tingginya angka bunuh diri pada dokter. Baginya, hal ini adalah ironi dalam dunia medis.


Kendati demikian, Beth tak terlalu heran terhadap tingginya angka bunuh diri pada dokter. Pasalnya, seorang dokter sangat mungkin dilanda perasaan stres, yang tidak menutup kemungkinan bakal berujung pada depresi.

"Stres dimulai di sekolah kedokteran dan berlanjut di ruang lingkup kerja nyata selanjutnya. Dengan tuntutan tinggi, daya saing, jam kerja yang panjang, dan kurangnya waktu istirahat bagi pribadi menjadi beberapa faktor penyebabnya," papar Beth.

Bunuh diri bukan tindak kejahatan, melainkan penyakit. Untuk itu, kata Beth, perlu adanya dorongan positif dan ruang diskusi yang dapat membantu seseorang keluar dari jurang hitam depresi yang kerap menjadi penyebab munculnya keinginan bunuh diri.

"Masalah gangguan kesehatan mental jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu, misalnya saja Komunitas Save Yourselves https://www.instagram.com/saveyourselves.id, Yayasan Sehat Mental Indonesia melalui akun Line @konseling.online, atau Tim Pijar Psikologi https://pijarpsikologi.org/konsulgratis" (sen/asr)

Let's block ads! (Why?)



via CNN Indonesia https://ift.tt/2Mijwnz
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an em


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment