Jakarta, CNN Indonesia -- Lima orang penembak berpakaian seperti musikus mariachi melepaskan tembakan di Plaza Garibaldi, di Meksiko City, Sabtu (15/9), dan menewaskan empat orang serta melukai sembilan lainnya, termasuk seorang warga negara asing. Mereka disebut beraksi dengan bersenjatakan senapan dan pistol saat plaza pusat kota dipenuhi oleh warga yang menikmati perayaan akhir pekan Hari Kemerdekaan 16 September. Menurut kantor kejaksaan Kota Meksiko, dikutip dari AFP, para pelaku itu lantas melarikan diri dengan menaiki tiga sepeda motor. Petugas juga menemukan 60 selongsong peluru kosong. Musik dan pesta berlanjut setelah kepala keamanan publik kota, Raymundo Collins, muncul di TKP. "Empat orang telah tewas, di antaranya seorang wanita. Dan sembilan orang terluka, termasuk seorang wanita, serta seorang pria asing," bunyi sebuah pernyataan dari kantor kejaksaan, tanpa merinci identitasnya. Collins menggambarkan insiden di lokasi dimana musikus mariachi biasa tampil itu sebagai serangan yang menargetkan pihak tertentu. Pebalap Formula 1 Lewis Hamilton bersama sebuah grup band mariachi, di Mexico City, 2015. ( Henry Romero) | Polisi setempat awalnya mengatakan bahwa tiga penembak telah melepaskan tembakan, dan tiga orang pun tewas dan tujuh lainnya terluka. Penyidik belum memberikan motif untuk penembakan, tetapi mengatakan bahwa dua dari pria yang terbunuh, berusia 36 dan 46 tahun, sebelumnya telah dihukum karena perampokan. Sementara, orang yang lebih tua juga telah dihukum karena tuduhan perdagangan narkoba. Sebelum insiden ini, ibukota Meksiko tersebut telah aman dari kekerasan yang berkaitan dengan kejahatan yang terorganisasi. Sebagian besar aksi balasan terjadi di pinggiran kota atau di daerah tempat kelompok kriminal beroperasi. Plaza Garibaldi terletak di dekat Tepito, lokasi di mana geng lokal yang mendistribusikan narkotika di ibu kota. Polisi mengaitkan geng itu dengan kartel yang lebih besar, seperti Jalisco Generasi Baru. Meksiko dilanda gelombang kekerasan sejak perang terhadap kartel obat bius di negara itu pada 2006. Sejak itu, lebih dari 200.000 orang telah dibunuh. Setahun lalu, jumlah korban tewas mencapai 28.702 orang, dengan 37.000 orang lainnya dilaporkan hilang. (arh) Let's block ads! (Why?) via CNN Indonesia https://ift.tt/2NO70AW |
0 Comments:
Post a Comment