Tuesday, September 11, 2018

NasDem: Rizal Ramli Rendahkan Surya Paloh dan Jokowi

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai NasDem Bidang Otonomi Daerah sekaligus Komandan Strategis, Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan pernyataan resmi partainya terkait ujaran mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli.

Dalam pernyataannya, NasDem mendesak Rizal Ramli mengklarifikasi ucapannya yang dinilai tak sopan dan mendiskreditkan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo.

Syahrul mengatakan bahwa pernyataan yang berisi tuduhan bahwa Surya Paloh menekan Jokowi terkait kebijakan ekonomi, ekspor dan impor adalah fitnah yang keji. Hal itu telah menyebabkan pembunuhan karakter pada Surya di masyarakat karena telah dikutip oleh berbagai media.

"Pernyataan disampaikan oleh RR terhadap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh adalah fitnah keji, tidak berdasar, dan mengarah pada pembunuhan karakter seseorang," ujarnya dalam konferensi pers di DPP partai Nasdem pada Selasa (11/9).

"Dalam pernyataan-pernyataan tersebut, saudara RR juga telah merendahkan martabat seorang Presiden Republik Indonesia yakni Bapak Joko Widodo dengan menggambarkan sosok yang mudah ditekan oleh pihak lain," lanjutnya.

Selain itu, ia juga mengklaim Surya Paloh tak pernah turut campur dengan kebijakan impor yang dilakukan pemerintah, apalagi hingga ikut mengatur atau pun mengambil keuntungan baik dalam kapasitasnya sebagai Ketum NasDem maupun secara pribadi. Surya Paloh disebut tidak memiliki bisnis terkait impor beras, impor gula, impor garam seperti yang dikesankan dalam pernyataan RR.

NasDem: Rizal Ramli Rendahkan Surya Paloh dan JokowiRizal Ramli berulang kali menuding 'campur tangan' Nasdem dalam kebijakan impor pemerintah. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Syahrul menyebut partainya selalu memegang komitmen Tanpa Syarat dalam mendukung Pemerintahan Jokowi-JK di mana Surya Paloh tidak pernah meminta jatah menteri, apalagi proyek, kepada pemerintah.

"Ketua Umum Surya Paloh juga tidak pernah bermasalah jika menteri yang berasal dari Partai NasDem tidak becus kinerjanya dan oleh karenanya harus di-reshuffle," lanjutnya.

Selama terjadinya reshuffle kabinet, Syahrul menyebut sudah beberapa kali menteri dari Partai NasDem diganti dan hal itu tidak menjadi masalah bagi partainya.  

"Terkait dengan kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah, Partai NasDem sama sekali tidak memiliki sangkut-paut, baik secara langsung maupun tidak langsung," tambah Syahrul.

Dia menyatakan kebijakan impor yang diputuskan pemerintah selalu memiliki dasar dan alasan yang kuat berdasarkan data dan situasi pasar. Penetapannya dilakukan atas kesepakatan lintas kementerian yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

Kendati demikian, NasDem mengaku tak bisa menebak apa maksud RR mengungkap pernyataan tersebut. NasDem menyayangkan kritikan vulgar yang disebutnya tak berbasis data tersebut.

"Kita enggak tahu apa motivasinya. Kalau kritik pemerintah boleh tapi kenapa Pak Surya dibawa-bawa? Apa mau cari musuh? Kritik boleh tapi membunuh orang jangan," kata Syahrul.

Sebelumnya, Rizal Ramli mengatakan bahwa Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita merupakan biang kerok dari melemahnya rupiah terhadap dolar. Dalam acara Business Forum yang ditayangkan stasiun TV One tanggal 6 September 2018 tersebut, dia juga mengatakan bahwa Enggar tak ditegur karena merupakan kader NasDem yang dipimpin oleh Surya Paloh.

"Jadi biang keroknya sebetu/nya saudara Enggar, ya, cuma Presiden Jokowi gak berani negor, takut sama Surya Paloh, ya. Saya katakan Pak Jokowi panggil saya saja biar saya yang tekan Surya Paloh, karena ini brengsek," ujarnya saat itu.

Sebelumnya dalam wawancara di CNNIndonesia.com pada Maret lalu, Rizal Ramli juga sempat menyerukan Jokowi untuk memberhentikan Enggar. (stu)

Let's block ads! (Why?)



via CNN Indonesia https://ift.tt/2Qfw16F
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an em


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment