Jakarta, CNN Indonesia -- Film Crazy Rich Asians yang tengah tayang di bioskop Indonesia memang tengah bersinar. Film yang diadaptasi dari novel best-seller Kevin Kwan ini bercerita tentang anak keluarga kaya Nick Young (Henry Golding) yang jatuh cinta pada Rachel Chu (Constance Wu). Young dan Chu pun datang ke Singapura untuk bertemu keluarga Young yang super kaya. Berbagai drama dan komedi romantis pun disajikan dalam film ini. Tapi nyatanya Crazy Rich Asians tak cuma bercerita tentang romansa saja. Dalam beberapa adegannya digambarkan kisah cerita tentang makanan. Film ini juga menyuguhkan aneka makanan enak di restoran-restoran di Singapura. Film ini memberikan efek visual yang tajam pada scene makanan dan tentu saja akan memanjakan mata Anda. Tidak heran, sang sutradara John memang berasal dari latar belakang restoran. Orang tua John M. Chu memiliki restoran terkenal bernama China Silicon Valley, dengan Chef Chu sejak tahun 1970-an.Dilansir dari Michelin Guide, film Crazy Rich Asians menghabiskan sekitar US$9.000 untuk membeli bahan makanan dan peralatan saat scene tersebut. Anda tak sendirian kalau tiba-tiba merasa lapar setelah menonton film ini. Atau jangan marah kalau tiba-tiba saja ingin makan sepiring chili crab ala Singapura. Jika kebetulan sedang berada di Singapura, maka Anda bisa mencicipi makanan enak ala Crazy Rich Asians langsung di restoran asalnya.1. Lau Pa Sat Tempat ini muncul dalam novelnya. Dalam novelnya, Rachel mengunjungi pujasera Lau Pa Sat. Di sana mereka menyantap makanan lokal seperti kwetiau, orh luah (omelet dengan kerang), rojak, dan mi hokkien. Mereka juga pesan sate ayam dan sapi dari luar Lau Pa Sat. 2. Newton Circus Food Center Sebagai ganti Lau Pa Sat, dalam filmnya, Rachel dibawa ke pujasera Newton Circus Food Center. Di sini terdapat tiga 'warung' yang masuk dalam daftar Michelin. Yaitu Heng yang menyajikan carrot cake dan omelet kerang. Alliance seafood yang dikenal dengan seafood bbq dan kepiting lada hitam. Di sini Anda juga bisa merasakan nikmatnya nasi ayam hainan dari Ah Gong. 3. Ce La Vi Skybar Bar ini terletak di Skypark lantai 57 di Marina Bay Sands. Dalam film, setting bar ini terjadi saat Nick dan Rachel kembali bersama. Mereka merayakan kebersamaannya kembali dengan cocktail pink gin. Foto: Dok. Sky Bar at CE LA VI Ce La Vi | 4. No Signboard Seafood Dalam novelnya, Rachel mendengar ada obrolan tentang chili crab paling enak di Singapura. "Omong kosong lah! No Signboard seafood masih jadi restoran chili crab terenak."Restoran ini tak cuma menyajikan chili crab saja, tapi restoran ini terkenal dengan kepiting lada putih yang diciptakan oleh Madam Ong Kim Hoi. Foto: Christina Andhika Setyanti ilustrasi kepiting saus Singapura | 5. Mian Jiang Dalam bukunya, restoran ini sebut-sebut sebagai tempat yang klasik. Peik Lin menyarankan untuk mengundang Rachel dan Nick untuk datang ke tempat yang klasik seperti Mian Jiang. Restoran ini menyajikan makanan China yang populer. Beberapa menu yang paling populer dan dianggap sesuai dengan lidah Michelin ayam krispi, udang tumis dengan cabai kering, kepiting dengan sup asam manis, dan dim sum. 6. Kedai rojak di Lucky Plaza Dalam novelnya, kedai ini disebut namanya saat adegan Nick dengan ibunya, Eleanor. "Omong kosong! Semuanya tahu kalau satu-satunya tempat rojak yang paling enak adalah di lantai paling atas Lucky Plaza," kataya. Rojak sendiri sedikit mirip dengan rujak di Indonesia. Bedanya ini adalah salad buah versi Singapura yang dicampur dengan youtiao garing, sayuran dan disiram dengan sambal pasta udang. 7. Kafe di Bukit Pasoh Road Dalam satu scene, Rachel bercerita pada temannya, Peik Lin tentang ibu pacarnya. Adegan ini diambil di sebuah kafe di Bukit Pasoh Road yang dikenal dengan kafe bergaya peranakan yang khas. Salah satu lokasinya adalah di Humpback seafood restairant dan juga The Reading Room (kedai kopi). (chs) Let's block ads! (Why?) via CNN Indonesia https://ift.tt/2NeNUET |
0 Comments:
Post a Comment