Liputan6.com, Jakarta - Direktur Program Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima mengatakan, pihaknya bakal membuat branding kampanye rekonsiliasi kebangsaan. Rekonsiliasi itu untuk menyatukan pendukung Jokowi dan Prabowo di media sosial. Di media sosial, ada penggunaan istilah "cebong" untuk sebutan pendukung Jokowi dan "kampret" untuk pendukung Prabowo. Strategi tersebut bakal diterapkan dalam media sosial. Aria mengatakan tim konten berusaha memakai media sosial yang tidak konfrontatif. "Strategi yang kita pakai adalah strategi branding Jokowi-Ma'ruf adalah strategi figur rekonsiliatif anak bangsa. Rekonsiliatif antara cebong dan kampret," ujar Aria Bima di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018). Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan, Pilpres 2014 membuat luka bagi bangsa. Para pendukung calon presiden saling sebut cebong dan kampret di media sosial. "Kita selaku warga bangsa yang kita lihat 4 tahun terakhir ini di dalam medsos yaitu terlalu head to head. Ya saya buka saja, antara cebong dengan kampret yang tidak pernah selesai sejak 2014 sampai hari ini," kata Aria. Let's block ads! (Why?) https://ift.tt/2NQ44kg |
0 Comments:
Post a Comment