Jakarta, CNN Indonesia -- Sikap Partai Demokrat yang tak melarang sejumlah kadernya mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, mendapat sambutan positif dari salah satu partai pengusung Jokowi, Golkar. Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menyatakan kubu Jokowi-Ma'ruf menerima dukungan dari siapapun. "Kami sangat senang, kami terbuka teerhadap dukungan para kader Demokrat meskipun secara institusional Demokrat dukung Prabowo-Sandi," kata Ace di Gedung DPR Jakarta, Senin (10/9). Dukungan dari oposisi, kata Ace, dianggap sebagai penilaian yang baik dari lawan. "Ini sesuatu yang tunjukkan bahwa pasangan kami lebih baik daripada yang lain. Dukungan mereka semata-mata kesadaran bahwa secara objektif elektabilitas Jokowi-Ma'ruf lebih baik," ungkap dia. "Sejak awal mereka menyatakan kesediaan menjadi jubir. Tentu Demokrat meskipun secara institusi ke sana tapi sejak awal seharusnya konsisten dukung kami," ujar dia. Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno enggan ikut campur atas sikap sejumlah kader Demokrat yang berubah arah dukungan. Dia percaya Demokrat sudah dewasa menentukan arah dukungannya sendiri. "Partai Demokrat sudah teruji dan dewasa untuk menyikapi perbedaan-perbedaan yang muncul di internal partai," kata dia. Menurutnya tidak ada istilah untung-rugi bagi Jokowi jika ada perubahan haluan dari Demokrat. Dia meminta semua pihak memandang perbedaan ini sebagai sikap politik yang harus dihormati."Jangan sampai pilihan-pilihan politik, sikap politik, apa lagi sikap itu merupakan sikap elit politik, itu direduksi jadi perhitungan untung rugi untuk pasangan calon tertentu. Saya kira ini kontestasi yang penuh dengan persahabatan," tutup dia. Demokrat sebelumnya mengakui ada sejumlah kadernya yang memiliki sikap berbeda dengan kebijakan partai yang mendukung Prabowo-Sandiaga. Mereka yang berbeda dukungan sejumlah kepala daerah yang diusung partai. Ketua divisi Advokasi Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia, hanya empat daerah yang menginginkan mendukung Jokowi-Ma'ruf namun potensi suaranya cukup besar. Demokrat tak merinci daerah-daerah tersebut, namun dia mengatakan dua di antaranya adalah Papua dan Sulawesi Utara. Ferdinand menyebutkan empat daerah yang dukungannya cukup besar ke Jokowi akan diberikan dispensasi atau tidak diberikan sanksi. "Hanya 4 provinsi yang memang signifikan, tinggi sekali, 70 kontra 30, 65 kontra 35 persen yang memang menghendaki mendukung Pak Jokowi," kata Ferdinand.
(wis) Let's block ads! (Why?) via CNN Indonesia https://ift.tt/2oS9BMi |
0 Comments:
Post a Comment