Jakarta, CNN Indonesia -- Pyotr Verzilov, anggota band punk Pussy Riot yang menyusup ke lapangan di partai final Piala Dunia 2018, telah sadar setelah sempat kritis karena keracunan. Ia juga sudah keluar dari unit pelayanan intensif, demikian menurut keterangan kekasihnya kepada media Rusia. "Petya telah sadar," ujar pacar sekaligus aktivis Pussy Riot lainnya, Veronika Nikulshina. Pyotr Verzilov yang berkewarganegaraan Kanada dan Rusia dilarikan ke rumah sakit setelah diduga keracunan pada Kamis (17/9) waktu Rusia. Ia kemudian dirawat di Moskow yang memiliki pusat pemulihan keracunan.
Hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi soal penyebab Verzilov dirawat. Nikulshina menegaskan kekasihnya yang bekerja di situs independen dan kerap menulis tentang sistem dalam penjara Rusia, tidak dalam kondisi mengonsumsi obat-obatan apapun. Nikulshina juga menyebut Verzilov diracun oleh sejumlah besar obat-obatan. "Bisa dipastikan ini keracunan obat-obatan anti-cholinergic (biasa digunakan untuk mengobati sakit paru-paru)," kata Nikulshina pada Mediza. "Bisa menggunakan dosis tinggi."
Keempat personel Pussy Riot termasuk Verzilov sempat ditahan selama 15 hari setelah mereka berlari masuk ke dalam lapangan di tengah pertandingan final Piala Dunia pada Juli lalu, sebagai bentuk protes terhadap tindak kekerasan yang dilakukan oleh polisi Rusia. Media Rusia membandingkan sakit yang diderita Verzilov dengan dugaan kasus peracunan Vladimir Kara-Murza, seorang oposisi pemerintah dan juga aktivis sayap kanan, pada 2015 silam. Kara-murza menderita gagal ginjal dan ada kandungan logam yang sangat tinggi pada darahnya. Tahun lalu ia sempat dalam kondisi koma sehingga dirawat di luar Rusia.
(vws) Let's block ads! (Why?) via CNN Indonesia https://ift.tt/2D0AOWP |
0 Comments:
Post a Comment