| Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief angkat suara soal rangkulan Prabowo Subianto usai pertemuan Ketua Umum Gerindra itu dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (13/9) malam di kediaman SBY. Rangkulan Prabowo pada Andi jadi pusat perhatian dan jadi perbincangan di media sosial karena sebelumnya Andi pernah menyebut Prabowo Jenderal Kardus. Mengunggah foto saat dirinya dirangkul erat Prabowo, Andi menulis di akun twitternya, @AndiArief__, bahwa bakal calon presiden di Pilpres 2019 itu sudah lama mengenalnya. "Pak Prabowo sudah mengenal saya lama," katanya.
Menurutnya, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI AD itu tahu bahwa dirinya tak pernah bermain dengan kata-kata. "Dan, saya tak pernah mengkhianati kebenaran," kata aktivis 1998 ini.  Andi Arief dan Sandiaga Uno usai pertemuan Prabowo dengan SBY. (CNN Indonesia/Hesti Rika) | Andi Arief juga mengunggah foto saat dirinya berpegangan tangan dengan Sandiaga Uno, bakal calon presiden dari Prabowo.Andi juga pernah menuding Sandiaga memberikan mahar politik sebesar Rp500 miliar masing-masing untuk Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera agar diusung menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2019. Kasus mahar politik itu kini mengendap setelah Badan Pengawas Pemilu menyatakan tak ada unsur pelanggaran. Kasus itu dilaporkan ke Bawaslu namun Andi tak pernah memenuhi panggilan pemeriksaan.
Melengkapi fotonya dengan Sandi itu, Andi menulis bahwa koalisi berarti bersatu untuk menang. Untuk mencapai kemenangan itu menurutnya tidak harus dicapai dengan cara seragam.
"Berbeda cara tapi kemenangan tak dapat ditunda," kata Andi. (sur) Let's block ads! (Why?)
via CNN Indonesia https://ift.tt/2OeT4Nn | 
0 Comments:
Post a Comment