Liputan6.com, Jakarta - Ketika kebutuhan mendesak mendera namun tabungan tidak ada, terpaksa kita mengajukan pinjaman, baik kepada lembaga keuangan bank maupun non bank. Namun, mengajukan pinjaman ke bank konvensional tidaklah mudah dan seringkali memakan proses panjang hingga berminggu bahkan berbulan-bulan, sementara pinjaman ke institusi non bank menawarkan kemudahan dan proses pengajuan yang singkat. Tapi, kemudahan ini bukan tanpa cela, sebab kebanyakan lembaga non bank mensyaratkan bunga yang relatif lebih mahal. Berbeda dengan bank yang sudah menetapkan besaran bunga sejak awal pengajuan misanya bersifat fix (tetap) atau floating (mengambang) mengikuti suku bunga Bank Indonesia (BI). Karena alasan inilah pinjaman bank masih jadi favorit bagi beberapa kalangan. Nah, kemajuan teknologi internet juga melahirkan semakin banyak kanal pinjaman online tanpa agunan yang mengandalkan kemudahan proses pinjaman. Bahkan, kebanyakan produk pinjaman itu tidak mensyaratkan agunan ataupun syarat dokumen yang berbelit. Walau tentu saja masih ada konsekuensi di balik semua kemudahan itu, yaitu bunga yang tinggi. Untuk itu, sebelum mengajukan pinjaman uang online tanpa jaminan dan syarat, mesti tahu betul bagaimana skema pinjaman yang ditawarkan karena setiap fintech biasanya punya kebijakan berbeda-beda. Selain itu, sebaiknya Anda hindari pinjaman online langsung cair jenis apapun apabila penggunaan dananya sekadar untuk keperluan konsumtif. Idealnya pinjaman tersebut digunakan untuk kebutuhan mendadak atau modal bisnis yang mendatangkan keuntungan sehingga bunga yang tinggi bisa terkompensasi. Agar tidak terjebak dengan utang pinjaman online tanpa agunan, hindari penggunaan pinjaman online pribadi untuk lima kebutuhan ini, seperti dikutip dari HaloMoney.co.id: Let's block ads! (Why?) https://ift.tt/2Q8mfTF |
0 Comments:
Post a Comment