Bandung, CNN Indonesia -- Tim Optimasi dan Sinkronisasi (TOS) Jabar Juara yang dibentuk oleh pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dibubarkan, Minggu (15/9). Sebanyak 742 rancangan program yang dihasilkan dialihkan ke Pemerintah Provinsi Jabar untuk diterjemahkan dalam program kerja. "Tim ini sekarang telah kami bubarkan jadi tidak boleh ada lagi yang mengatas namakan TOS tapi kembali jadi masyarakat yang mengawal kami," ujar, Ridwan atau yang akrab dipanggil Kang Emil, di Bandung. Tim yang diketuai oleh Erry Riyana Hardjapamekas tersebut dibentuk pada 26 Juli 2018, atau pada masa Pilkada Jabar 2018. Tim ini didukung oleh 31 kelompok kerja dengan 565 anggota. Mereka terdiri dari 133 doktor dan 10 profesor yang telah menyelenggarakan 200 kali rapat. TOS juga menyerap 5500 aspirasi daring, merumuskan 742 program, serta merekomendasikan 24 program Quick Wins pada tahun 2018 dan 94 Quick Wins pada tahun 2019. Tim ini kemudian menghasilkan buku Prolog Jabar Juara Lahir Batin setebal lebih dari 1000 halaman. Selanjutnya, kata Emil, tugas berikutnya kini ada di tangan Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa. Yakni, menerjemahkan 742 program ke dalam bahasa birokrasi dan bahasa program. Hasilnya akan menjadi bahan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jabar. Eks pimpinan KPK dan Ketua Tim Sinkronisasi Erry Riyana Hardjapemekas, 2014. ( Adhi Wicaksono) | "Sehingga saya dan Pak Uu bisa memulai selama 5 tahun ini penuh dengan program-program sesuai janji politik dan visi-misi kami," kata dia. Ia berharap, masyarakat terus mengawal janji dan komitmennya yang nanti akan terpampang di website. "Cara ini bisa menjadi contoh bahwa di Jabar sangat dirangkul semua pihak untuk terlibat, mudah-mudahan Jabar di ujung 5 tahun menjadi provinsi terbaik se-Indonesia," harap Emil. Untuk program 100 hari kedepan, ada 24 program dari pasangan Emil dan Uu yang akan dikerjakan. Diantaranya yang akan segera dilaunching yaitu Jabar Quick Respon, mempersiapkan 1 desa 1 perusahaan, program layad rawat, layanan publik berbasis smart city. "Kita sudah mulai untuk 100 hari kedepan jadi jumlahnya ada 24 program yang akan kita rilis satu-persatu," terang Emil. Ketua TOS Jabar Juara Erry Riyana Hardjapamekas mengungkapkan, TOS dibentuk sebagai salah satu upaya mendorong partisipasi publik untuk turut memberi masukan dan usulan pembangunan di Jawa Barat. "Ini merupakan salah satu upaya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadikan publik dan warga sebagai subyek pembangunan yang turut terlibat dalam menentukan arah pembangunan dengan memberikan gagasan dan saran-saran pembangunan," ungkap dia, yang merupakan eks pimpinan KPK itu. Salah satu rekomendasi penting lain yang disampaikan oleh TOS kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil terkait kemudahan investasi dan perlunya kepastian hukum yang menghadirkan kepastian usaha bagi para investor yang akan berinvestasi di Jabar. (hyg/arh) Let's block ads! (Why?) via CNN Indonesia https://ift.tt/2xdhAbg |
0 Comments:
Post a Comment