Wednesday, September 5, 2018

Rupiah Menguat ke 14.880 per Dolar AS, IHSG Bergerak di 2 Zona

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjutkan pelemahan pada awal sesi perdagangan Kamis pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (6/9/2018), IHSG turun 21,53 poin atau 0,38 persen ke posisi 5.661,96. Indeks saham LQ45 susut 0,60 persen ke posisi 885,19.

IHSG pun melemah terbatas. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG turun 9,5 poin atau 0,17 persen ke posisi 5.673,91. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,06 persen ke posisi 890,04. Indeks saham acuan pun bervariasi.

Kemudian IHSG pun berbalik arah ke zona hijau dengan naik 36,95 poin ke posisi 5.719. Pada awal sesi, IHSG bergerak di posisi tertinggi 5.686,55 dan terendah 5.660,86.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 12.879 kali dengan volume perdagangan 119,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 277,6 miliar. Investor asing jual saham Rp 50,51 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.880.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perdagangan turun 0,04 persen. Sektor saham industri dasar naik 1,5 persen. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 1,14 persen dan sektor saham manufaktur menanjak 0,98 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MKNT menanjak 22,34 persen ke posisi 230 per saham, saham SMDM mendaki 20,57 persen ke posisi 170 per saham, dan saham ATIC menguat 12,82 persen ke posisi 880 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BPTR melemah 17,53 persen ke posisi 80 per saham, saham PTSN merosot 9,33 persen ke posisi 272 per saham, dan saham MCOR turun 4,46 persen ke posisi 150 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,03 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,23 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,05 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,38 persen. Sementara itu, indeks saham Shanghai naik 0,47 persen.

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih lanjutkan pelemahan. Akan tetapi, tekanan IHSG terbatas.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG sepi sentimen positif. Apalagi tekanan eksternal lebih mendominasi pergerakan IHSG.

"Minimnya sentimen positif dari domestik serta meningkatnya sentimen negatif dari eksternal seperti misalnya perang dagang antara AS dengan Tiongkok, krisis finansial Turki, Venezuela dan Argentina membuat IHSG sulit merangkak naik," tutur Nafan Aji kepada Liputan6.com, Kamis 6 September 2018.

Ia menambahkan, sentimen prospek kenaikan suku bunga the Federal Reserve atau bank sentral AS menyebabkan para pelaku pasar lebih cenderung wait and see.

Sementara itu, Analis PT Kresna Sekuritas, William Mahmudi menuturkan, IHSG berpotensi menguat secara teknikal. Namun, jika IHSG melemah kemungkinan sudah terbatas. "IHSG sudah dekat level support 5.550," ujar dia.

Let's block ads! (Why?)

https://ift.tt/2wL3LQW
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment