Produk aftermarket ini memang mirip dengan OEM, seperti kualitasnya, tapi keduanya tidak benar-benar persis dan cocok untuk mobil, karena aftermarket diproduksi pihak ketiga. Plusnya, produk aftermarket tentu bisa menyesuaikan budget yang mungkin pas-pasan. Jika keduanya dibandingkan, mana yang lebih bagus, tentu OEM yang lebih baik. Jelas, karena diproduksi pabrikan yang sama dan sudah pasti cocok. Tapi, kembali lagi pada kebutuhan dan persepsi masing-masing ya. Ada kalanya mempertimbangkan menggunakan produk OEM karena lebih memprioritaskan kendaraan, seperti para otomotif enthusiast atau pemilik mobil baru. Tapi ada kalanya, lebih mengutamakan reparasi mobil, seperti yang penting mobil sudah bisa dipakai kembali. Maka, produk dengan harga lebih murah akan menjadi pilihan dan seringnya menjadi pilihan terbaik. Lalu, seberapa pentingkah soal status ini? Bagi sebagian orang tentu penting. Partisi OEM dirasa akan membuat kendaraannya terus terasa orisinal. Tapi di sisi lain, sekali mobil sudah dipakai ya sudah tak ada lagi istilah baru. Intinya, semua keputusan tetap ada di tangan Anda, ketika memilih apakah OEM atau aftermarket. Sumber: Otosia.com Let's block ads! (Why?) https://ift.tt/2CF0gRu |
0 Comments:
Post a Comment