Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy menyebut Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf bakal menggencarkan kampanye anti-SARA dan antihoaks di media sosial saat kampanye Pilpres 2019. Hal itu ia sampaikan untuk menghadapi rencana Buni Yani bergabung dengan tim kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. "Untuk menangkal berbagai serangan di medsos, kampanye kita tetap [tonjolkan] kampanye antihoaks anti-SARA, apakah bangsa ini mau care dengan hoaks," kata Lukman saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Selasa (11/9). Lukman mengatakaan strategi itu diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan apabila Buni kembali melakukan ujaran kebencian di Pilpres 2019 seperti yang dilakukannya pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.Sebab, kata dia, mencerdaskan masyarakat melalui kampanye antihoaks dan anti-SARA di media sosial dapat menekan akun-akun yang bersifat provokatif di medsos. "Semoga masyarakat teredukasi, anak milenial kan udah cerdas," kata dia  Buni Yani, di Jakarta, beberapa waktu lalu. ( CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) | Selain itu, Lukman pun mengklaim tim sosial media Jokowi-Ma'ruf tak akan menggerahkan akun-akun anonim di medsos untuk mempengaruhi masyarakat di Pilpres.Ia mengatakan tindakan tersebut justru mencederai demokrasi karena memanipulasi aspirasi masyarakat sesungguhnya. "Tim sosmed Pak Jokowi tak ada misalnya membangun sebuah mesin robotic di medsos yang memanipulasi aspirasi masyarakat, padahal enggak gitu juga caranya," kata dia. Sekjen PSI, Raja Juli Antoni turut menekankan pihaknya akan mengedepankan cara-cara yang bersifat edukatif di medsos untuk menghadapi Buni Yani.Ia mengatakan tim media sosial akan bergerak untuk menyampaikan fakta dan data objektif seputar keberhasilan Jokowi di periode pertama sebagai presiden. "Intinya kita akan mendidik masyarakat. Menyampaikan fakta dan data. Memperlihatkan kerja keras Jokowi membangun bangsa," kata dia.  Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, di Jakarta, Sabtu (10/3). ( CNN Indonesia/Abi Sarwanto) | Lebih lanjut, Antoni menyayangkan kubu Prabowo-Sandiaga yang menjadikan terpidana sebagai bakal anggota tim sukses.Ia menyatakan Buni berpeluang melakukan ujaran kebencian di Pilpres 2019 meski sudah dijatuhi vonis penjara 1,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Bandung. "Buni Yani ini terdakwa. Bila ia dimasukan ke Timses, berarti modus lama Pilkada DKI akan kembali dipakai," kata dia. Sebelumnya, calon Ketua TKN Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso akan meminta Buni masuk ke timnya."Insyaallah yah, Insyaallah tak [saya] suruh masuk [tim]," ucap Djoko Santoso usai merayakan ulang tahun ke-66 di kediamannya, Jakarta, Sabtu (8/9). Djoko mengatakan Buni belum meminta posisi apa pun kepada dirinya terkait persiapan menghadapi Pilpres 2019. Namun, Djoko menganggap Buni memiliki kelebihan, terutama dalam bidang komunikasi. (arh/wis) Let's block ads! (Why?) via CNN Indonesia https://ift.tt/2oYTmNk |
0 Comments:
Post a Comment