Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan guru bahasa Inggris Mesut Oezil mengungkapkan sosok gelandang Arsenal tersebut yang amat dermawan. Pemain yang belum lama mengumumkan mundur dari timnas Jerman itu sudah sejak remaja senang membantu orang-orang di sekitarnya. Dilansir dari Daily Mail, Christian Krabbe yang merupakan guru Bahasa Inggris Oezil sejak masih muda membeberkan cerita kebaikan pemain itu. "Mesut [Oezil] adalah pribadi yang amat rendah hati. Ia pernah membayar studi banding teman-temannya ke London dengan gaji pertamanya di Schalke ketika ia masih 17 tahun," terang Krabbe seperti dikutip dari Daily Mail. Kebaikan Oezil pun tak berhent sampai di situ. Ia bahkan semakin dermawan ketika bergabung bersama Arsenal.  Mesut Oezil dikenal mantan guru bahasa Inggrisnya sebagai sosok dermawan. (Reuters / Lee Smith) | "Ia pernah mendanai salah satu trip sekolah [di Jerman] ke London sejak ia bergabung ke Arsenal.""Kami pernah ke restoran Turki di Golden Green, Mesut menuliskan surat kepada setiap pelajar dan membayar semuanya," ungkap Krabbe. Krabbe lantas membela pilihan Ozil yang memutuskan mundur dari timnas Jerman sebagai sikapnya atas komentar-komentar bernada rasialis dari berbagai pihak. Sebelumnya, banyak pihak termasuk Presiden Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) menuduh pemain berdarah Turki itu tidak nasionalis dan contoh imigran yang tak punya kemauian berintegrasi dengan masyarakat Jerman lainnya setelah kasus foto dirinya dan Ilkay Guendogan bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.Kritikan dan cibiran bernada rasialis terhadap Oezil dan Guendogan bertambah deras ketika Der Panzer gagal ke babak 32 besar Piala Dunia 2018. Oezil dianggap sosok yang paling bertanggung jawab atas 'permainan malas' Jerman dan banyak pihak yang membandingkannnya sebagai imigran yang tak tahu diuntung. Krabbe pun percaya isu itu sengaja diembuskan sejumlah pihak yang sangat iri dengan keberhasilan sang bintang tersebut yang sukses menjadi pemain kelas dunia. Oezil sendiri pernah menyebut kerap ada perlakuan berbeda dari publik Jerman terhadap para imigran yang sukses dan tidak di timnas Jerman. "Orang-orang dengan latar belakang diskriminatif tidak seharusnya memimpin federasi sepak bola di dunia yang memiliki para pemain dari keluarga dengan dua keturunan.""Sikap seperti mereka sama sekali tidak mencerminkan pemain yang mewakili tim tersebut. Di mata Grindel dan para pendukungnya, saya Jerman ketika kami menang tapi saya imigran ketika kami kalah," terang Oezil dalam surat terbuka yang diunggah di akun Twitterny (bac) Let's block ads! (Why?) via CNN Indonesia https://ift.tt/2CzWLMo |
0 Comments:
Post a Comment