Wednesday, September 5, 2018

Di Balik Ancaman Bom RSI Semarang, Pasien Sakit Hati Tak Dilayani

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berinisial S, pengancam bom Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, diringkus Densus 88 Antiteror Polri bersama jajaran Reskrim Polda Jawa Tengah. Pria 32 tahun itu nekat meneror hanya karena persoalan sepele, yakni sakit hati tak dilayani.

"Pelaku melakukan perbuatannya karena berobat tidak dilayani (sakit hati)," ujar Kaur Bin Ops Ditreskrimum Polda Jawa Tengah AKBP Makmur dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Makmur menuturkan, peristiwa bermula saat warga Karawang Barat itu hendak berobat ke RSI Sultan Agung, Jalan Raya Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah pada Senin 3 September 2018 siang. S mengaku tidak dilayani pihak rumah sakit.

S yang merasa sakit hati lantas mengirimkan sejumlah teror bom keesokan harinya, Selasa 4 September 2018 sekira pukul 13.00 WIB. Melalui nomor layanan hotline, S mengirim pesan pendek berisi adanya bom yang akan meledak di RSI Sultan Agung.

Polisi yang menerima laporan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Polisi akhirnya berhasil menangkap S di wilayah Klaten, Jawa Tengah pada Rabu 5 September 2018 malam.

"Selanjutnya tersangka diamankan dan dibawa ke Mako Polrestabes Semarang untuk dilakukan pemeriksaan dan pemberkasan," kata Makmur.

Let's block ads! (Why?)

https://ift.tt/2Nronrn
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT
Share:

Related Posts:

0 Comments:

Post a Comment