Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Sentral Turki menaikkan suku bunga acuannya sebesar 625 bps menjadi 24 persen. Kenaikan bunga acuan dilakukan sebagai langkah menguatkan nilai tukar lira terhadap dolar AS dan mengurangi kekhawatiran investor terkait pengaruh Presiden Tayyip Erdogan pada kebijakan bank sentral. Turki menaikkan suku bunga repo satu minggu menjadi 24 persen pada Kamis (13/9). Bunga acuan tersebut dengan demikian sudah naik 11,25 persen dari akhir April.
Kebijakan ini muncul meski Erdogan berkali-kali menentang suku bunga tinggi. Erdogan juga menyebut inflasi tinggi merupakan akibat dari kesalahan bank sentral dalam mengambil kebijakan.
Lira kemarin berhasil menguat lebih dari empat persen ke level 6,08 lira per dolar AS. Kendati demikian, pada perdagangan sepanjang hari ini, lira kembali bergerak melemah.Kebijakan bank sentral Turki ini juga berdampak pada mata uang sejumlah negara berkembang. Rand Afrika Selatan dan peso Meksiko naik masing-masing 1,6 persen dan 1 persen.
"Kenaikan suku bunga oleh bank sentral Turki layak mendapat pujian. Tapi kunci ke depan adalah pandangan Presiden Erdogan tentang pengetatan moneter," ujar Kota Hirayama, Ekonom Senior SMBC Nikko Sekurities, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (14/9).Ia menilai Erdogan tak akan menghormati independensi bank sentra. Bank sentral pun kemungkinan akan kehilangan kredibilitasnya lagi. Kenaikan suku bunga pun akan sia-sia jika kebijakan moneter negara tersebut terganggu oleh politik. (Turki)
0 Comments:
Post a Comment