Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan data 300 orang yang telah meninggal dunia di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2019. Data ini langsung dicoret Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan. "Temuan adanya ratusan orang meninggal dunia masuk DPT itu, berdasarkan temuan Bawaslu Bangkalan, serta hasil pencermatan yang dilakukan KPU Bangkalan," kata Ketua KPU Bangkalan Fauzan Djakfar di Bangkalan, Minggu (16/9), dikutip dari Antara. Fauzan menjelaskan, KPU telah merespons temuan itu dengan melakukan pencoretan terhadap data 300 orang meninggal dunia yang masuk dalam DPT 2019 itu bersama ribuan data pemilih yang tidak sesuai atau DPT invalid. Sebab total jumlah DPT invalid di Kabupaten Bangkalan sesuai hasil perbaikan data pemilih sebanyak 1.466 orang."Jadi jumlah 1.466 orang ini adalah data ganda dan invalid, termasuk 300 orang di antara yang meninggal dunia tersebut," ucapnya, menjelaskan. Sebelumnya KPU Bangkalan mengumumkan total jumlah DPT untuk Pemilu 2019 sebanyak 872.794 orang. Rinciannya, jumlah pemilih laki-laki sebanyak 423.341 orang dan jumlah pemilih perempuan sebanyak 449.453 orang. Para pemilih itu terdaftar di 3.823 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 281 desa/kelurahan di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan. Sementara setelah ditemukan adanya pemilih ganda dan invalid, serta adanya orang meninggal dunia yang masuk dalam DPT, kini jumlah DPT Pemilu 2019 berubah menjadi 871.372 orang."Jumlah DPT hasil perbaikan ini bisa saja berubah, karena hingga saat ini kami masih melakukan pencermatan, mengingat kasus DPT ganda dan invalid ini menjadi kasus nasional," tutur Fauzan. Untuk itu, Fauzan meminta agar semua pihak ikut memantau data DPT Pemilu 2019 dan melaporkannya ke petugas penyelenggara pemilu apabila masih menemukan adanya DPT ganda maupun invalid. (osc) Let's block ads! (Why?) via CNN Indonesia https://ift.tt/2xmZ7IC |
0 Comments:
Post a Comment